Minggu, 09 September 2012

Zoo Avertebrata "Cephalopoda & Echinodermata


CEPHALOPODA DAN ECHINODERMATA

Laporan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Zoologi Avertebrata
Dari Ibu Eka Fitriah,S.Si,M.Pd



IAIN
 






Oleh :
Nama             : Siti Yuni Sufinah
NIM              : 59461214
Kelas             : Biologi  B
Kelompok     : V
Asisten          : Sri Aprianti
                        Aulia Ur-Rahman


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2 0 10

I.                   TUJUAN
·         Mengidentifikasi dan mendeskripsikan organisme Mollusca dan menempatkannya pada tingkat klasifikasi yang tepat
·         Mengidentifikasi dan mendeskripsikan organisme Echinodermata dan menempatkannya pada tingkat klasifikasi yang tepat

II.                DASAR TEORI
Cephalopoda
cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala. Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
ECHINODERMATA
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.
Cara hidup dan habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam.
Reproduksi
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
Ø  Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
Ø  Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
Ø  Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
Ø  Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Echinoidea
bulu-babi
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata).Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang.Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme.Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma).Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran.Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benefit dan Ptilometra australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
III.             ALAT DAN BAHAN
Alat – Alat :
Ø  Bak Preparat
Ø  Pinset
Ø  Pisau/Cutter
Ø  Jarum Pentul
Ø  Alat Tulis
Ø  Penggaris
Ø  Kertas
Bahan – Bahan :
Ø  Loligo sp
Ø  Sepia sp
Ø  Octopus sp
Ø  Ophiutrix firgilis
Ø  Diadema setosom

IV.             PROSEDUR KERJA
1.      Menempatkan hewan pada bak preparat, lalu mengamati bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran pada bagian tubuh hewan tersebut, lakukan pembiusan terhadap hewan tersebut atau dilemahkan dengan menggunakan jarum pentul.
2.      Menggambarkan bagian-bagian morfologinya, kemudian setelah itu lakukan pembedahan bagian organ dalam tubuhnya, amati dan gambarkan serta berilah penjelasan.
3.      Menuliskan klasifikasi dan taksonomi hewan tersebut secara lengkap.

V.                HASIL PENGAMATAN
No
Gambar
Ket.
1.
Loligo sp

Panjang spasies ini 16 cm dengan lebar 3 cm, ia memiliki lengan berjumlah 8 dan tentakelnya 2, cangkangnya tereduksi, dan ia memiliki fin/sirip.
2.
Sepia sp

Panjang spasies ini 27 cm dengan lebar 5 cm, ia memiliki lengan berjumlah 8 dan tentakelnya 2, cangkangnya tereduksi dan lebih tebal dari cumi-cumi, dan ia memiliki fin/sirip tapi termodifikasi ke bagian tubuhnya.
3.
Octopus sp

Panjang spasies ini 24 cm dengan lebar 7 cm, ia memiliki lengan berjumlah 6 dan tentakelnya 2, ia tak memiliki cangkang, dan ia juga memiliki fin/sirip tapi termodifikasi ke bagian tubuhnya. Ia mempunyai alat diatas matanya yang disebut sonor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya musuh atau tidak.
4.
Diadema setosom
Diameter spasies ini 7 cm, ia tidak memiliki lengan ataupun tentakel, ia bergerak dengan mengunakan tubuhny, maka alat geraknya disebut Body turberkel. Ia memiliki duri di seluruh tubuhnya.
5.
Ophiutrix fragilis

Panjang spasies ini 6 cm dengan lebar 2 cm, jumlah kaki bintang ular ini adalah 5. Pada bagian kakinya terdapat duri yang membantunya untuk berjalan, alat geraknya dinamakan kaki turberkel.
Klasifikasi
Klasifikasi
Loligo sp
Kingdom  : Animalia
Phylum    :  Molluska
Kelas        :  Cephalopoda
Ordo         :  Teuthida
Famili       :  Loliginidae
Genus       :  Loligo
Species     :  Loligo sp

Sepia sp
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Mollusca
Class          : Cephalopoda
Order          : Sepiida
Family        : Sepiidae
Genus         : Sepia
Spesies       : Sepia sp

Octopus sp
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Mollusca
Class          : Cephalopoda
Order          : Octopoda
Family        : Octopodae
Genus         : Octopus
Spesies       : Octopus sp

Diadema setosom
Kingdom   : Animalia
Phylum      : Echinodermata
Class          : Echinoidea
Order          : Diadematoida
Family        : Diadematoidea
Genus         : Diadema
Spasies       : Diadema setosom
Ophiutrix fragilis
Kingdom  : Animalia
Phylum    :  Echinodermata
Kelas        :  Ophiuroidea
Ordo         :  Ophiurida
Family      : Ophiuridae
Genus       : Ophiutrix
Spasies     : Ophiutrix fragilis



VI.             PEMBAHASAN
Pada pengamatan pertama saya mengamati Loligo sp atau yang kita kenal dengan sebutan cumi-cumi. Panjang cumi-cumi yang saya amati adalah 16 cm dengan lebar 3 cm. ia memiliki 2 tentakel dan 8 lengan. Pada tentakel ataupun lengan-lengannya terdapat lubang-lubang yang disebut dengan sucker yang berfungsi untuk menarik mangsanya atau makanannya. Matanya memiliki selaput impermeable untuk melindungi dari benda-benda asing yang terdapat di dalam air. Ia juga memiliki radula atau gigi parut dan jumlahnya 2. Di dekat mulutnya terdapat lubang yang disebut siphon yang berfungsi untuk mengeluarkan atau menyemburkan tintanya. Cumi-cumi juga memiliki cangkang, hanya saja cangkangnya tereduksi ke dalam. Cangkangnya bening dan tipis. Didalam tubuhnya juga terdapat tempat untuk pembuatan tinta, ia juga memiliki sirip atau fin untuk membantunya dalam berenang.
Pada pengamatan kedua saya mengamati Sepia sp atau yang kita kenal dengan sebutan sotong atau blakutak. Panjangnya  yang saya amati adalah 27 cm dengan lebar 5 cm. ia juga memiliki 2 tentakel dan 8 lengan. Pada tentakel ataupun lengan-lengannya terdapat lubang-lubang yang disebut dengan sucker sama halnya dengan cumi-cumi yang berfungsi untuk menarik mangsanya atau makanannya. Matanya memiliki selaput impermeable untuk melindungi dari benda-benda asing yang terdapat di dalam air. Ia juga memiliki radula atau gigi parut dan jumlahnya 2. Di dekat mulutnya terdapat lubang yang disebut siphon yang berfungsi untuk mengeluarkan atau menyemburkan tintanya. sotong juga memiliki cangkang, hanya saja cangkangnya tereduksi ke dalam. Cangkangnya keras dan agak tebal tidak seperti cumi-cumi yang bening dan tipis. Didalam tubuhnya juga terdapat tempat untuk pembuatan tinta, ia juga memiliki sirip atau fin tapi tereduksi juga ke bagian luar tubuhnya, jadi dalam kecepatan berenang cumi-cumi lebih cepat daripada sotong.
Pada pengamatan yang ketiga, saya mengamati Octopus sp atau gurita. Panjang gurita yang saya amati adalah 24 cm dengan lebar 7 cm. Ia sedikit berbeda dengan cumi-cumi maupun sotong karena jumlah lengannya hanya 6 dan untuk tentakel berjumlah 2. Ia juga memiliki lubang-lubang yang disebut dengan sucker sama halnya dengan cumi-cumi ataupun sotong yang berfungsi untuk menarik mangsanya atau makanannya. Matanya terlindungi oleh selaput impermeable. Di dekat matanya terdapat alat sensor yang disebut sonor. Alat itu berfungsi untuk mendeteksi keberadaan musuhnya. Gurita tidak mempunyai cangkang. Sirip pada gurita juga tereduksi ke bagian tubuhnya sama halnya dengan blakutak.
Pengamatan yang keempat adalah mengamati Diadema setosom atau bulu babi. Ia berasal dari phylum Echinodermata atau hewan berkulit duri. Tubuhnya bulat dan dikelilingi oleh duri-duri di seluruh tubuhnya. Ia bergerak dengan menggunakan tubuhnya dan alat geraknya pun disebut body turberkel. Diameter tubuhnya adalah 7 cm. karena saya hanya mengamati spasies awetan saja, maka saya hanya mengetahui struktur luar tubuhnya.
Pengamatan yang kelima dan sekaligus yang terakhir adalah mengamati spasies Ophiutrix fragilis atauyang kita kenal dengan sebutan bintang ular laut. Panjang tubuhnya 6 cm dan lebar tubuhnya 2 cm. ia memiliki lengan berjumlah 5. Ia menggunakan kaki turberkelnya sebagai alat gerak. Sama halnya dengan bulu babi, saya hanya mengamati struktur luarnya saja.
VII.          KESIMPULAN
Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala .Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.). Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.






LAMPIRAN
No
Nama Spasies
Gambar
1
Loligo sp
( Cumi-cumi )
2
Sepia sp
( Sotong/Blakutak )
3
Octopus sp
( Gurita )

4
Ophiutrix firgilis
( Bintang ular laut )

5
Diadema setosom
( Bulu Babi )
6
Cangkang Loligo sp dan Sepia sp serta radula pada Sepia sp.













DAFTAR PUSTAKA

Atinirmala,Pratita.2003.Biologi Praktis.Yogyakarta:Kreasi Wacana.
Campbell,dkk.2003.Biologi.Jakarta:Erlangga




Tidak ada komentar:

Posting Komentar