CEPHALOPODA DAN
ECHINODERMATA
Laporan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Zoologi
Avertebrata
Dari Ibu Eka Fitriah,S.Si,M.Pd
![]() |
Oleh :
Nama :
Siti Yuni Sufinah
NIM :
59461214
Kelas :
Biologi B
Kelompok : V
Asisten : Sri
Aprianti
Aulia Ur-Rahman
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI - FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2 0 10
I.
TUJUAN
·
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan organisme Mollusca dan
menempatkannya pada tingkat klasifikasi yang tepat
·
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan organisme Echinodermata dan
menempatkannya pada tingkat klasifikasi yang tepat
II.
DASAR TEORI
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki)
merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala. Cephalopoda (dalam bahasa
latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di
kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi
(loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut
dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau
invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak
cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa
kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau
hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan
ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki
berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki
sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan
ini berlangsung secara seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah
dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
ECHINODERMATA
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit)
adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya
rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan
fungsi tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih,
bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang
memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau
runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut
ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur
keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral
memiliki alat isap.sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung,
usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang
kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang
baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf
Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata
tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat
hermafrodit dan dioseus.
Cara hidup dan habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah
kerang, plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di
daerah pantai hingga laut dalam.
Reproduksi
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana.Fertilisasi berlangsung secara eksternal.Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
Ø
Medreporit adalah lempengan
berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
Ø
Saluran cincin terdapat di
rongga tubuh cakram pusat
Ø
Saluran radial merupakan cabang
saluran cincin ke setiap lengan
Ø
Kaki ambulakral merupakan
juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat
besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang
rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin
berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Echinoidea
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa
lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile)
dan landak laut (Arabcia punctulata).Permukaan tubuh hewan ini berduri
panjang.Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang
disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk
menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme.Echinoidea
yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma).Permukaan sisi
oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.Tubuhnya tertutupi
oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan
melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran.Kaki ambulakral hanya terdapat di
sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Holothuroidea
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang.Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya.Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya.Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral.Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Crinoidea
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benefit dan Ptilometra australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai.Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benefit dan Ptilometra australis.Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih.Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam.Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas.Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh).Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat
– Alat :
Ø
Bak Preparat
Ø
Pinset
Ø
Pisau/Cutter
Ø
Jarum Pentul
Ø
Alat Tulis
Ø
Penggaris
Ø
Kertas
Bahan
– Bahan :
Ø
Loligo sp
Ø
Sepia sp
Ø
Octopus sp
Ø
Ophiutrix firgilis
Ø
Diadema setosom
IV.
PROSEDUR KERJA
1. Menempatkan
hewan pada bak preparat, lalu mengamati bagian morfologi tubuhnya, lakukan
pengukuran pada bagian tubuh hewan tersebut, lakukan pembiusan terhadap hewan
tersebut atau dilemahkan dengan menggunakan jarum pentul.
2. Menggambarkan
bagian-bagian morfologinya, kemudian setelah itu lakukan pembedahan bagian
organ dalam tubuhnya, amati dan gambarkan serta berilah penjelasan.
3. Menuliskan
klasifikasi dan taksonomi hewan tersebut secara lengkap.
V.
HASIL PENGAMATAN
No
|
Gambar
|
Ket.
|
1.
|
Loligo sp
|
Panjang
spasies ini 16 cm dengan lebar 3 cm, ia memiliki lengan berjumlah 8 dan
tentakelnya 2, cangkangnya tereduksi, dan ia memiliki fin/sirip.
|
2.
|
Sepia sp
|
Panjang
spasies ini 27 cm dengan lebar 5 cm, ia memiliki lengan berjumlah 8 dan
tentakelnya 2, cangkangnya tereduksi dan lebih tebal dari cumi-cumi, dan ia
memiliki fin/sirip tapi termodifikasi ke bagian tubuhnya.
|
3.
|
Octopus sp
|
Panjang
spasies ini 24 cm dengan lebar 7 cm, ia memiliki lengan berjumlah 6 dan
tentakelnya 2, ia tak memiliki cangkang, dan ia juga memiliki fin/sirip tapi
termodifikasi ke bagian tubuhnya. Ia mempunyai alat diatas matanya yang
disebut sonor yang berfungsi untuk mendeteksi adanya musuh atau tidak.
|
4.
|
Diadema setosom
|
Diameter
spasies ini 7 cm, ia tidak memiliki lengan ataupun tentakel, ia bergerak
dengan mengunakan tubuhny, maka alat geraknya disebut Body turberkel. Ia
memiliki duri di seluruh tubuhnya.
|
5.
|
Ophiutrix fragilis
|
Panjang
spasies ini 6 cm dengan lebar 2 cm, jumlah kaki bintang ular ini adalah 5.
Pada bagian kakinya terdapat duri yang membantunya untuk berjalan, alat
geraknya dinamakan kaki turberkel.
|
Klasifikasi
|
Klasifikasi
|
|
Loligo sp
Kingdom : Animalia
Phylum :
Molluska
Kelas :
Cephalopoda
Ordo :
Teuthida
Famili :
Loliginidae
Genus :
Loligo
Species :
Loligo sp
|
Sepia sp
Kingdom
: Animalia
Phylum
:
Mollusca
Class :
Cephalopoda
Order :
Sepiida
Family
:
Sepiidae
Genus : Sepia
Spesies :
Sepia sp
|
|
Octopus sp
Kingdom
: Animalia
Phylum
:
Mollusca
Class :
Cephalopoda
Order :
Octopoda
Family :
Octopodae
Genus : Octopus
Spesies :
Octopus sp
|
Diadema setosom
Kingdom
: Animalia
Phylum
:
Echinodermata
Class :
Echinoidea
Order :
Diadematoida
Family
:
Diadematoidea
Genus : Diadema
Spasies : Diadema
setosom
|
|
Ophiutrix fragilis
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas :
Ophiuroidea
Ordo :
Ophiurida
Family : Ophiuridae
Genus : Ophiutrix
Spasies : Ophiutrix
fragilis
|
||
VI.
PEMBAHASAN
Pada pengamatan pertama
saya mengamati Loligo sp atau yang
kita kenal dengan sebutan cumi-cumi. Panjang cumi-cumi yang saya amati adalah
16 cm dengan lebar 3 cm. ia memiliki 2 tentakel dan 8 lengan. Pada tentakel
ataupun lengan-lengannya terdapat lubang-lubang yang disebut dengan sucker yang
berfungsi untuk menarik mangsanya atau makanannya. Matanya memiliki selaput
impermeable untuk melindungi dari benda-benda asing yang terdapat di dalam air.
Ia juga memiliki radula atau gigi parut dan jumlahnya 2. Di dekat mulutnya terdapat
lubang yang disebut siphon yang berfungsi untuk mengeluarkan atau menyemburkan
tintanya. Cumi-cumi juga memiliki cangkang, hanya saja cangkangnya tereduksi ke
dalam. Cangkangnya bening dan tipis. Didalam tubuhnya juga terdapat tempat
untuk pembuatan tinta, ia juga memiliki sirip atau fin untuk membantunya dalam
berenang.
Pada pengamatan kedua saya
mengamati Sepia sp atau yang kita
kenal dengan sebutan sotong atau blakutak. Panjangnya yang saya amati adalah 27 cm dengan lebar 5
cm. ia juga memiliki 2 tentakel dan 8 lengan. Pada tentakel ataupun
lengan-lengannya terdapat lubang-lubang yang disebut dengan sucker sama halnya
dengan cumi-cumi yang berfungsi untuk menarik mangsanya atau makanannya.
Matanya memiliki selaput impermeable untuk melindungi dari benda-benda asing
yang terdapat di dalam air. Ia juga memiliki radula atau gigi parut dan
jumlahnya 2. Di dekat mulutnya terdapat lubang yang disebut siphon yang
berfungsi untuk mengeluarkan atau menyemburkan tintanya. sotong juga memiliki
cangkang, hanya saja cangkangnya tereduksi ke dalam. Cangkangnya keras dan agak
tebal tidak seperti cumi-cumi yang bening dan tipis. Didalam tubuhnya juga
terdapat tempat untuk pembuatan tinta, ia juga memiliki sirip atau fin tapi
tereduksi juga ke bagian luar tubuhnya, jadi dalam kecepatan berenang cumi-cumi
lebih cepat daripada sotong.
Pada pengamatan yang
ketiga, saya mengamati Octopus sp
atau gurita. Panjang gurita yang saya amati adalah 24 cm dengan lebar 7 cm. Ia
sedikit berbeda dengan cumi-cumi maupun sotong karena jumlah lengannya hanya 6
dan untuk tentakel berjumlah 2. Ia juga memiliki lubang-lubang yang disebut
dengan sucker sama halnya dengan cumi-cumi ataupun sotong yang berfungsi untuk
menarik mangsanya atau makanannya. Matanya terlindungi oleh selaput impermeable.
Di dekat matanya terdapat alat sensor yang disebut sonor. Alat itu berfungsi
untuk mendeteksi keberadaan musuhnya. Gurita tidak mempunyai cangkang. Sirip
pada gurita juga tereduksi ke bagian tubuhnya sama halnya dengan blakutak.
Pengamatan yang keempat
adalah mengamati Diadema setosom atau
bulu babi. Ia berasal dari phylum Echinodermata atau hewan berkulit duri.
Tubuhnya bulat dan dikelilingi oleh duri-duri di seluruh tubuhnya. Ia bergerak
dengan menggunakan tubuhnya dan alat geraknya pun disebut body turberkel.
Diameter tubuhnya adalah 7 cm. karena saya hanya mengamati spasies awetan saja,
maka saya hanya mengetahui struktur luar tubuhnya.
Pengamatan yang kelima dan
sekaligus yang terakhir adalah mengamati spasies Ophiutrix fragilis atauyang kita kenal dengan sebutan bintang ular
laut. Panjang tubuhnya 6 cm dan lebar tubuhnya 2 cm. ia memiliki lengan
berjumlah 5. Ia menggunakan kaki turberkelnya sebagai alat gerak. Sama halnya
dengan bulu babi, saya hanya mengamati struktur luarnya saja.
VII.
KESIMPULAN
Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala .Anggota
Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan
gurita (Octopus sp.). Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak,
derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri
khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Echinodermata
dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea,
Holothuroidea, dan Crinoidea.
LAMPIRAN
No
|
Nama Spasies
|
Gambar
|
1
|
Loligo sp
( Cumi-cumi )
|
![]() ![]() |
2
|
Sepia sp
( Sotong/Blakutak )
|
![]() ![]() |
3
|
Octopus sp
( Gurita )
|
|
4
|
Ophiutrix firgilis
( Bintang ular laut )
|
![]() |
5
|
Diadema setosom
(
Bulu Babi )
|
![]() |
6
|
Cangkang Loligo sp dan Sepia sp serta radula pada Sepia sp.
|
![]() ![]() |
DAFTAR PUSTAKA
Atinirmala,Pratita.2003.Biologi Praktis.Yogyakarta:Kreasi
Wacana.
Campbell,dkk.2003.Biologi.Jakarta:Erlangga










